Malapetaka Acara Ulang Tahun di Kecamatan Aluh-Aluh, 19 Anak Keracunan Makanan

Seorang ibu sedang menunggu anaknya yang turut menjadi korban keracunan makanan.
Seorang ibu sedang menunggu anaknya yang turut menjadi korban keracunan makanan.

Malapetaka terjadi pada sebuah acara ulang tahun di sebuah rumah penduduk Desa Tanipah RT 3 Kecamatan Aluh-aluh Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Diduga mengkonsumsi saos yang sudah kedaluwarsa, 19 anak mengalami keracunan makanan.

Koranbanjarmasin.net – Kepala Desa atau Pembakal Desa Tanipah, Kecamatan Aluh-aluh, Badaruddin saat dikonfirmasi terkait kebenaran informasi itu, Jumat (18/2/2022) mengatakan, peristiwa naas itu terjadi pada Kamis (17/2/2022) malam sekitar pukul 19.00 Wita.

Menurut dia, saat itu acara ultah berlangsung di rumah Junaidi mulai jam empat sore sampai jam tujuh malam. “Usai acara makan-makan, mulai ada beberapa anak yang sakit kepala, muntah dan buang air, hingga ada yang dilarikan ke UPT Aluh-aluh,” terangnya.

Kemudian lanjutnya gejala keracunan juga dirasakan anak-anak lainnya, sehingga berjumlah sembilan belas orang yang ditangani pihak Puskesmas.

“Tapi tadi pagi sekitar pukul sepuluh, saya telepon pihak Puskesmas, katanya 15 orang sudah pulang, tersisa 4 orang yang belum, sampai saat ini saya belum mengetahui perkembangannya,” ungkap Pembakal yang baru menjabat enam bulan ini.

Kapolsek Aluh-aAluh IPTU Simon Junaidi ketika dimintai keterangan, enjelaskan, penyebab keracunan adalah dari nasi goreng, diduga saosnya sudah kedaluwarsa.

“Untuk sementara nasi goreng dan saosnya kita bawa untuk diperiksa di laboratorium, kemudian pemilik acara kita mintai keterangan,” ujarnya.

Apabila sambungnya, ditemukan unsur kesengajaan maka akan dikenakan pasal dan proses hukum. “Namun kayaknya hanya kelalaian,” duganya.

Ketika ditanya apakah ada korban jiwa, Simon mengatakan tidak ada, dan semua yang dirawat di puskesmas sudah dipulangkan.

“Aman mas tidak ada sampai terjadi korban jiwa, semua sudah pulang dari puskesmas,” katanya.

Diketahui, pemilik acara bernama Junaidi dalam rangka merayakan ulang tahun anaknya bernama Muhammad Yusuf yang ke 8 tahun.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat Aluh-aluh agar berhati-hati saat memasak makanan, perhatikan masa berlakunya dan gunakan air bersih atau air galon ketika mencuci makanan.

“Agar tidak terjadi lagi keracunan makanan, dan selama saya menjabat ini yang ketigakalinya di Aluh-aluh terjadi kercunan makanan,” sebutnya.

Perlu diingat kembali, tahun 2020 terjadi keracunan di Desa Polantan juga pada ulang tahun, korban berjumlah sekitar kurang lebih 20 orang.

Kemudian di tahun 2021, keracunan makanan terjadi pada acara syukuran di Desa Terapu Kecamatan Aluh-aluh.(yon/may)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *