Mengintip produksi arang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST, Kalsel. Produk arang dari kayu halaban (Harang Halaban) ini diproduksi masyarakat Desa Tapuk, Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Menariknya, produksi arang asal Kabupaten HST ini ternyata sudah diekspor ke sejumlah negara Asia hingga Timur Tengah.
Koranbanjarmasin.net – Masyarakat Desa Tapuk Kecamatan Limpasu Kabupaten Hulu Sungai Tengah terkenal dengan kerajinan pembuatan arang. Produksi arang ini terletak di desa paling ujung yang berada di Bumi Murakata, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel. Desa berbatasan dengan Desa Karuh Kecamatan Batu Mandi Kabupaten Balangan.
Desa ini terkenal dengan pruduksi pembuatan arang halaban. Hampir semua warga Desa Tapuk memiliki keahlian membuat arang. Sehingga tak dipungkiri kata arang halaban yang terlintas adalah Desa Tapuk, begitu sebaliknya.
Membuat arang dari kayu halaban sudah menjadi kebiasaan masyarakat desa setempat, bahkan pembuatan arang halaban menjadi penghasilan utama bagi masyarakat setempat, setelah bertani dan berkebun karet.
Saat ini warga yang menggeluti usaha arang halaban semakin bertambah banyak, apalagi saat cuaca panas, proses pebuatan arang halaban lebih maksimal.
Pengrajin arang halaban, Abidin kepada koranbanjarmasin.net, Selasa (22/2/2022) siang mengungkapkan, para perajin rata-rata memproduksi per 15 hari. Mulai proses pembakaran, hingga proses pendinginan sampai bisa dikemas dalam karung memerlukan waktu setengah bulan.
Arang halaban Desa Tapuk sangat diminati pasar dunia, untuk melayani pembeli arang kayu dari luar negeri, para perajin berupaya menjaga kualitas.
Sebelum dikemas dalam karung, terlebih dulu disortir, memisahkan untuk ekspor dan dipasarkan untuk lokal. Setiap sekali panen pengiriman sebanyak 20 ton.
Menurutnya, ada perusahan yang bekerjasama dengan masyarakat desa setempat, perusahaan itu adalah eksportir yang memasok arang halaban produksi Tapuk ke negara-negara Asia dan Timur Tengah.
“Negara Asia seperti Jepang, Singapura dan Korea, Malaysia. Sedangkan negara Timur Tengah, ke Arab Saudi dan Jordania. Seperti arang-arang yang sudah kami kemas dalam karung 20 kilogram, karungnya diberi keterangan Bahasa Arab. Karung ini disediakan pihak perusahaan,” jelas abidin.
Pantauan koranbanjarmasin.net beberapa online shop bermerek pun sudah ada yang menjual arang halaban tersebut.(mdr/may)