Perkelahian di Pasar Hanyar Banjarmasin, Lelaki Ini Terkapar Bersimbah Darah

Korban perkelahian bersimbah darah di kawasan Pasar Hanyar, Kota Banjarmasin, Kalsel.
Korban perkelahian bersimbah darah di kawasan Pasar Hanyar, Kota Banjarmasin, Kalsel.

Diduga menjadi korban perkelahian di kawasan Pasar Kertak Hanyar, Jalan Pangeran Antasari, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (26/2/2022) sekitar pukul 16.00 WITA. Lelaki ini bersimbah darah dengan sejumlah luka tusukan di tubuh.  

Koranbanjarmasin.net – Warga di kawasan Pasar Hanyar Banjarmasin mendadak geger. Seorang lelaki terkapar bersimbah darah dengan sejumlah tusukan di tubuh. Dugaan sementara, lelaki ini menjadi korban perkelahian.

Menurut seorang pedagang sembako di kawasan setempat, Haji Dany, dia tidak tahu penyebab korban yang diketahui bernama Sardi warga asal Desa Larangan Jawa Timur ini tiba-tiba roboh ke tanah dengan kondisi tubuhnya bersimbah darah.

“Ulun (saya) pas orang ribut ada orang berdarah, langsung ikut lari mendatangi, dan ulun lihat korban masih bernafas, tapi tubuhnya penuh darah segar, dan tidak bisa berbicara hanya nafas turun naik sembari kesakitan,” tutur Haji Dany.

Kemudian lanjutnya, sembari dirinya mengambil foto korban untuk dibagikan ke grup BPK, korban tergeletak cukup lama kurang lebih 1 jam.

“Tadi sempat ada orang yang membaca zikir di telinga korban, lumayan lama,” katanya yang mengaku foto korban ia kirim ke temannya anggota BPK 590 RK Ilir Banjarmasin Selatan.

Lanjut dikisahkan, menurut informasi yang ia dengar di lokasi kejadian, sebelum korban jatuh ke tanah dalam kondisi mengenaskan, telah terjadi dugaan perkelahian dari dalam pasar.

“Tapi ulun kada jelas betakun dalam pasar mana, cuman ujar informasi tadi kaya (seperti) itu,” ucapnya.

Diungkapkan Haji Dany, salah satu temanya penjual asesoris mengatakan, kalau korban kerap mengamen bersama temannya di kawasan tersebut.

“Jadi korban ini mengamen berdua bersama kawannya, kata teman saya yang jual asesoris,” ungkapnya.

Namun ketika korban tergeletak, kawan mengamennya tidak nampak terlihat.

“Setelah kurang lebih satu jam, petugas kepolisian datang, termasuk BPK, entah dibawa kemana, setelah itu ulun kembali ke warung ngurusi jualan,” demikian tutur Haji Dany.(yon/may)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *